Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck telah menambat Maya ke dimensi pemikiran, cinta, perasaan dan budaya melalui tumpahnya sastera Buya Hamka. Gagasan
ilmu disinergikan denga alunan bahasa, diadun dengan sosial yang mendesak
perubahan segera, malah kesilapan memahami nilai kehidupan dijahit secara halus
melalui setiap dialog novel ini.

Karya sastera yang tinggi martabatnya, mesej disulam secara bijaksana dan
akhirnya ia bukan sekadar sebuah cerita. Pengadaptasian tidak semestinya
lengkap, namun untuk mengangkat sebuah karya agung, biar segar tidak ditelan
zaman, maka mengadaptasikan dianggap satu pengiktrifan dan penghormatan
sebenar terhadap sastera.

''Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan
tangis sedu-sedan..''